![]() |
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir saat memberikan sambutan pada diskusi publik |
TERNATE, JurnalMalut.com - Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin A Kadir, membuka acara diskusi publik ASN Bebas Bebas Radikalisme dan Intoleran, yang digelar di Aula Nuku, Kantor Gubernur, Sofifi, Rabu 20 Agustus 2025.
Sekda memberikan penegasan bahwa Islam radikal memberikan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Radikalisme adalah sikap atau paham yang menginginkan perubahan drastis terhadap tatanan sosial dan agama
Mantan Pj. Gubernur Malut ini menyebut Islam radikal memberikan keresahan di tengah masyarakat. Islam radikal ideologi eksklusif yang mengedepankan kekerasan dalam merealisasikan tujuannya, tentu ini sangat meresahkan masyarakat.
"Tidak ada tempat bagi gerakan separatis seperti HTI, NII maupun gerakan lain yang tidak senafas dengan ideologi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Maluku Utara," ucap Samsuddin dalam sambutannya.
Indonesia lanjut Samsuddin, melalui founding fathers-nya sudah menetapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, maka secara otomatis Pancasila sebagai ideologi wajib dipatuhi dan diikuti oleh seluruh anak bangsa.
Diskusi yang digelar di Aula Nuku, Lantai 2 Kantor Gubernur Maluku Utara tersebut dihadiri Kasubit Kontra Radikal Pencegahan Densus 88 AT Polri, Akademisi Prof. Dr. Rida Hesti Ratnasari, Jajaran Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Eselon III dan IV dan ASN.