Diduga Ada Calo Dalam Proses Rekrutmen Karyawan di PT KPS Harita Grup

Editor: Jurnalmalut

Ilustrasi 
TERNATE, JurnalMalut.com - Proses seleksi penerimaan karyawan oleh perusahaan PT Kurnia Permai Sentosa (KPS), Harita Group, Pulau Obi, Halmahera Selatan yang digelar di hotel Buana Lipu (25/7) beberapa waktu lalu rupanya menuai masalah.

Sebagian besar para pelamar yang mengikuti seleksi tersebut merasa tidak puas dengan hasil yang diumumkan oleh pihak manajemen Human Resources Development (HRD) atau Industrial Relations (IR) PT KPS.

Pasalnya, di tengah membludaknya pelamar kerja yang mendaftar di perusahan pengolahan nikel itu, telah dimanfaatkan oleh oknum yang culas atau calo di internal manajemen perusahaan saat ini.

Salah satu pelamar, Haris Abdu Salam,  kepada media ini mengisahkan, ketika dia bersama 10 orang operator alat berat memutuskan untuk keluar dari IWIP Halmahera Tengah untuk pindah ke Halsel dengan harapan bisa bekerja di PT KPS agar dekat dengan keluarga akhirnya tidak berbuah manis alias tidak lolos rekrutmen 

"Kami berani mengambil risiko resign dari IWIP untuk mengikuti tes melalui dinas ketenagakerjaan (Disnaker) untuk bisa bekerja di PT KPS dengan harapan bisa dekat dengan keluarga, tapi malah dibuat susah dalam proses rekrutmen oleh oknum yang tindak bertanggungjawab, " ujar Haris, Kamis, 31 Juli 2025.

Ia mengatakan, saat menjalani tes Medical, para pelamar dibuat bingung dengan pertanyaan terkait dengan alat-alat komponen unit. "Kami ini bukan mekanik melainkan hanya operator alat berat. Jadi seharusnya mereka tanya itu yang penting-penting saja, " kata Haris yang mengaku sudah memiliki pengalaman 3 tahun sebagai operator alat berat.

Menurutnya, dalam P2H atau Pemeriksaan dan Pengecekan Harian. Ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh operator atau pengemudi sebelum mengoperasikan suatu alat atau kendaraan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa alat tersebut dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan, serta untuk mendeteksi potensi kerusakan sejak dini.

"Soal P2H itu sebelum mengoperasikan unit,  kami pastikan unit dalam keadaan aman. Kalau ada kerusakan tinggal berkordinasi dengan mekanik. Bukan memberikan pertanyaan seakan-akan kami ini mekanik. Jadi dalam rekrutmen ini bukan lagi skill yang dilihat melainkan punya orang dalam, " ungkapnya.

Selain itu, berdasarkan data-data informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan bahwa, selama ini untuk penerimaan karyawan di sejumlah unit bisnis PT Harita Group itu patut di pertanyakan. Sebab setiap penerimaan di buka, pasti saja ada calo yang diduga kuat bermain dengan oknum HRD atau IR dengan imbalan uang. Ada yang Rp6 juta untuk non skill sedangkan untuk yang punya skill Rp7 juta yang harus disetor para pelamar. (Tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini